Berita Konspirasi Terbaru, News Wikileaks, Berita Wikileaks
Executive Chairman Google Eric Schmidt dan pendiri Wikileaks Julian
Assange terungkap pernah melakukan pertemuan rahasia pada 2011 silam.
Hasil pertemuan Assange dan Schmidt pun kemudian dimuat situs Wikileaks,
berupa transkrip pembicaraan yang berlangsung selama lima jam.
Dilansir dari laman Wikileaks, Jumat (19/4/2013), pertemuan dilakukan saat Assange masih menjadi tahanan rumah di Inggris, tepatnya pada 23 Juni 2011. Pertemuan juga dihadiri Jared Cohen, mantan penasehat Menteri Luar Negeri Hillary Clinton.
Schmidt memang bertemu Assange untuk wawancara, terkait buku yang sedang ditulisnya bersama Jared Cohen. Buku berjudul "The New Digital World" itu akan membicarakan tentang kebebasan informasi di dunia maya, dan rencananya akan diluncurkan pada 23 April 2013.
Karena itulah sejumlah isu penting terkait tujuan pendirian Wikileaks ditanyakan Schmidt dan Cohen. Petinggi Google itu sempat mengkritik, mengapa Wikileaks lebih senang mengungkap informasi rahasia milik negara Barat yang sudah demokratis. Padahal, banyak rezim opresif di Afrika yang tak pernah mendapat perhatian Wikileaks.
Namun Assange menjelaskan alasan tak mengungkap dokumen rahasia dari Afrika, meskipun Wikileaks memiliki data itu. "Banyak negara-negara itu yang tak menggunakan bahasa Inggris dalam kepentingan pemerintahan," ucap Assange. Alasan lainnya, "banyak juga yang tak memiliki jaringan (internet)".
Assange kemudian menjelaskan dengan analogi, bahwa cara kerja Wikileaks dalam mengelola informasi yang didapat sama seperti yang dilakukan Google terhadap YouTube. Di situs video sharing itu, Google memang tak bisa mengecek satu persatu video atau konten yang diunggah di YouTube.
Wikileaks memang memiliki banyak dokumen, tapi tak melakukan pembatasan untuk mempublikasikan dokumen. Sebab Wikileaks tak ingin melakukan sensor terhadap isi dari banyak dokumen yang telah didapatnya.
Dilansir dari laman Wikileaks, Jumat (19/4/2013), pertemuan dilakukan saat Assange masih menjadi tahanan rumah di Inggris, tepatnya pada 23 Juni 2011. Pertemuan juga dihadiri Jared Cohen, mantan penasehat Menteri Luar Negeri Hillary Clinton.
Schmidt memang bertemu Assange untuk wawancara, terkait buku yang sedang ditulisnya bersama Jared Cohen. Buku berjudul "The New Digital World" itu akan membicarakan tentang kebebasan informasi di dunia maya, dan rencananya akan diluncurkan pada 23 April 2013.
Karena itulah sejumlah isu penting terkait tujuan pendirian Wikileaks ditanyakan Schmidt dan Cohen. Petinggi Google itu sempat mengkritik, mengapa Wikileaks lebih senang mengungkap informasi rahasia milik negara Barat yang sudah demokratis. Padahal, banyak rezim opresif di Afrika yang tak pernah mendapat perhatian Wikileaks.
Namun Assange menjelaskan alasan tak mengungkap dokumen rahasia dari Afrika, meskipun Wikileaks memiliki data itu. "Banyak negara-negara itu yang tak menggunakan bahasa Inggris dalam kepentingan pemerintahan," ucap Assange. Alasan lainnya, "banyak juga yang tak memiliki jaringan (internet)".
Assange kemudian menjelaskan dengan analogi, bahwa cara kerja Wikileaks dalam mengelola informasi yang didapat sama seperti yang dilakukan Google terhadap YouTube. Di situs video sharing itu, Google memang tak bisa mengecek satu persatu video atau konten yang diunggah di YouTube.
Wikileaks memang memiliki banyak dokumen, tapi tak melakukan pembatasan untuk mempublikasikan dokumen. Sebab Wikileaks tak ingin melakukan sensor terhadap isi dari banyak dokumen yang telah didapatnya.
itulaah Berita Konspirasi Terbaru, News Wikileaks, Berita Wikileaks yang dapat saya beritakan.
{ 0 komentar... read them below if any or add comment }
Post a Comment
Budidayakan Berkomentar Yang Baik.
Tidak Saling Menjatuhkan dan Tidak Saling Meninggikan.
Untuk Kritik dan Saran : beritakonspirasi@gmail.com